HeYo!! what's Up!!! GuyS...
Indonesia merupakan negara yang cukup banyak memiliki kerajaan.
Tahu kah kamu bahwa terdapat tiga kerajaan tertua di Indonesia? Hayo... siapa yang tahu?
Okey...
PeiterLuck akan bahas tentang kerjaan-kerajaan tertua yang ada di Indonesia.
Let's... cek it out!
Indonesia merupakan negara yang cukup banyak memiliki kerajaan.
Tahu kah kamu bahwa terdapat tiga kerajaan tertua di Indonesia? Hayo... siapa yang tahu?
Okey...
PeiterLuck akan bahas tentang kerjaan-kerajaan tertua yang ada di Indonesia.
Let's... cek it out!
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai merupakan kerajaan pertama atau tertua banget di Indonesia yang bertempat atau berada pada pulau kalimantan timur tepatnya di hulu sungai mahakam.
Kerajaan kutai merupakan kerajaan pertama atau tertua banget di Indonesia yang bertempat atau berada pada pulau kalimantan timur tepatnya di hulu sungai mahakam.
Peninggalan kerjaan Kutai berupa Tulisan (Prasasti) dan tulisan ini ditemukan pada Tujuh Tiang Batu yang disebut dengan nama Yupa. Yupa digunakan untuk mengikat hewan korban yang merupakan persembahan masyarakat kutai kepada dewa mereka yang dipujanya. Lalu tulisan yang terdapat pada Yupa menggunakan bahasa Pallawa dan Sansekerta.
Salah satu Yupa menyebutkan suatu tempat suci dengan kata Vaprakecvara. Seorang ahli bernama Ny. Sulaiman mengatakan bahwa "Vaprakecvara" diartikan sebagai sebuah lapangan luas tempat pemujaan, sehingga dapat dipastikan bahwa masyarakat Kutai memeluk agama Siwa.
Kerajaan ini sebenarnya tidak memiliki nama sebab tidak satu pun prasasti yang ditemukan menuliskan nama dari kerjaan ini. Itu sebabnya para ahli bersepakat untuk menamakan kerajaan ini bernama "Kerajaan Kutai" dan nama itu di ambil dari daerah tempat/daerah kerajaan itu berada.
Kerajaan Kutai mendapatkan pengaruh hindu (India) pada masa pemerintahan Raja Kudungga yang juga merupakan raja pertama Kerajaan Kutai. Sehingga nama Raja Kudungga masih bersifat Indonesia karena masih baru-barunya agama hindu (India) masuk.
Pada masa pemerintahan Raja Kudungga juga terdapat perubahan sistem pemerintahan yang semula berupa Kepala Suku menjadi Seorang Raja. Sehingga pergantian raja dilakukan turun-temurun.
Kemudian setelah masa pemerintahan dari Raja Kudungga berakhir, akhirnya beliau digantikan oleh Raja Asmawarman dan Prasasti Yupa mengatakan bahwa Raja Asmawarman merupakan raja yang cakap dan kuat. Hal ini dibuktikan dari pelaksanaam upacara Asmawedha. Dalam upacara ini dilaksanakan pelepasan kuda dan dimana telapak kuda itu berada disitu merupakan batasan dari kerajaan Kutai. Lalu pelepasan kutai itu diikuti oleh para prajurit Kerjaan Kutai.
Setelah masa jabatan Asmawarman berakhir, akhirnya belia digantikan oleh putrannya/anaknya yang bernama Raja Mulawarman dan ia merupakan raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Pada masa pemerintahaannya Kerajaan Kutai mengalami masa gemilang dan itu dibuktikan dari Raja Mulawarman yang mengadakan upacara kurban emas yang begitu banyak.
Masyarakat Kutai diperkirakan mendapatkan banyak pengaruh Hindu pada abad ke-4 Masehi yang berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai.
Sedangkan kehidupan perekonomian masyarakat Kutai tidak begitu di ketahui dari prasasti-prasasti yang ditemukan. Namun jika dilihat dari letaknya yang sangat strategis bagi jalur aktivitas pelayaran dan perdagangan antara dunia barat dan dunia timur, kemudian ditambah letaknya juga jauh ke arah pedalaman dan sangat baik sebagai tempat peristirahatan bagi para pelayar yang melakukan perjalanan jauh. Jadi secara luas ini membuat perekonomian di kerajaan Kutai berkembang baik dan perdagangan juga dijadikan sebagai mata pencaharian utama.
2. Kerjaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara terletak pada pulau Jawa Barat yang beribu kota sekitaran Bogor. Di kerajaan Tarumanegara juga hanya di pimpin oleh satu raja selama berdirinya kerajaan ini, sebab prasasti-prasasti yang ditemukan hanya menuliskan nama raja "Purnawarman" yang dibuktikan pada prasasti Tugu.
Kerajaan Tarumanegara terletak pada pulau Jawa Barat yang beribu kota sekitaran Bogor. Di kerajaan Tarumanegara juga hanya di pimpin oleh satu raja selama berdirinya kerajaan ini, sebab prasasti-prasasti yang ditemukan hanya menuliskan nama raja "Purnawarman" yang dibuktikan pada prasasti Tugu.
Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui melalui berita asing (china) dan berita lokal (prasasti-prasasti). Prasasti-prasasti yang di temukan antar lain: Prasasti Ciaruteun (Ciampek, Bogor), Prasasti Kebun Kopi (Bogor), Prasasti Jambu (Bogor), Prasasti Muara Cianten (Bogor), Prasasti Tugu (Jakarta Utara), Prasasti Pasir Awi (Leuwiliang), dan Prasasti Munjul (Banten). Semua tersebut di tulis pada abad ke-5 Masehi menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Tulisan (Prasasti) ini menunjukan bahwa telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis.
Berdasarkan prasasti Tugu bahwa raja Purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar, sebab dibuat sebagai saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat. Kemudian kehidupan sosial dalam masyarakat kerajaan Tarumanegara sudah baik atau sudah tertata rapi dan juga Raja Purnawarman sangat memperhatikan kaum Brahmana yang dianggap sangat penting sebagai pelaksana upacara korban yang dilakukan atau dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
Tidak hanya itu Prasasti Tugu juga menyatakan bahwa Raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membangun sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Terusan ini memiliki arti ekonomis yang besar bagi masyarakat Kerajaan Tarumanegara, karena dapat digunakan sebagai sarana untuk mencegah terjadinya banjir dan sebagai sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antar daerah di Kerajaan Tarumanegara.
3. Kerajaan Holing
Nama lain dari Kerajaan Holing adalah Cho-Po (Jawa). Kemudkan Kerajaan Holing ini merupakan kerjaan yang hingga kini belum diketahui pasti ada atau tidaknya. Hal ini dikarenakan tidak ada satu pun prasasti yang ditemukan untuk mengemukakan tentang kerajaan ini. Akan tetapi kerajaan ini diketahui ada melalui berita asing yaitu:
Nama lain dari Kerajaan Holing adalah Cho-Po (Jawa). Kemudkan Kerajaan Holing ini merupakan kerjaan yang hingga kini belum diketahui pasti ada atau tidaknya. Hal ini dikarenakan tidak ada satu pun prasasti yang ditemukan untuk mengemukakan tentang kerajaan ini. Akan tetapi kerajaan ini diketahui ada melalui berita asing yaitu:
A). Berita China
Berita ini datang dari pendeta I-tsing yang mengatakan bahwa seorang temannya yang bernama Hui-Ning dengan pembantunya Yunki pergi ke Kerajaan Holing pada tahun 664/665 Masehi. Mereka datang ke Kerajaan Holing untuk mempelajari agama Buddha dan juga menterjemahkan kitab suci agama Buddha yang awalnya berasal dari bahasa Sansekerta di ubah atau di translate ke bahasa China dengan bantuan pendeta agama Buddha dari Kerajaan Holing yang bernama Janabhadra.
Berita ini datang dari pendeta I-tsing yang mengatakan bahwa seorang temannya yang bernama Hui-Ning dengan pembantunya Yunki pergi ke Kerajaan Holing pada tahun 664/665 Masehi. Mereka datang ke Kerajaan Holing untuk mempelajari agama Buddha dan juga menterjemahkan kitab suci agama Buddha yang awalnya berasal dari bahasa Sansekerta di ubah atau di translate ke bahasa China dengan bantuan pendeta agama Buddha dari Kerajaan Holing yang bernama Janabhadra.
Melalui berita china ini pula mengatakan bahwa Kerajaan Holing ini di bawah pemerintah oleh Seorang Ratu yang bernama Ratu Sima. Ratu Sima ini dikatakan bahwa dalam pemerintahannya itu sangat lah kerasa, akan tetapi Ratu Sima sangat adil dan bijaksana sehingga membuat rakyat di Kerajaan Holing sangat tunduk kepada Ratu Sima dan bahkan tidak satu pun rakyat, prajurit kerjaan, maupun pejabat kerajaan yang berani melanggar titah atau perkataan dan peraturan yang telah di buat oleh Ratu Sima. Ini semua dapat dibuktikan ketika seorang raja dari Kerajaan Ta-Che, yang mengirimkan mata-mata untuk membuktikan kebenarannya dan mata-mata itu meletakan kantong emas di pinggir jalan dekat pasar. Kurang dari tiga tahun tak satu pun orang yang berani mendekati atau mengambilnya. Lalu suatu hari Ratu Sima beserta Putra Mahkota dan didampingi oleh pejabat-pejabat Kerajaan mengadakan perjalanan untuk melihat lebih dekat keadaan hidupan masyarakatnya. Akan tetapi saat diperjalanan tanpa sengaja Purtra Mahkota tersandung oleh kantong emas itu dan akhirnya Ratu Sima terlihat begitu marah, lalu beliau menjatuhkan hukuman mati kepada Putra Mahkota. Tetapi semuanya digagalkan oleh penasehat Ratu Sima yang mengatakan bahwa Putra Mahkota tidak sengaja kakinya mengenai kantong emas itu. Sehingga Ratu Sima mengganti hukumannya dari hukuman mati menjadi hukuman dengan memotong jari kaki Putra Mahkota yang mengenai kantong emas itu. Melihat semua itu, akhirnya Raja Ta-Che membatali niatnya untuk menyerang Kerajaan Holing.
Dinasti T'ang menyebutkan bahwa letak Kerajaan Holing berbatasan dengan Po-Li (Bali) sebelah timur, To-Po-Teng sebelah barat, laut sebelah selatan, dan Ta-Hen-La (Kamboja) sebelah utara. Kemudian lewat berita China ini disimpulkan bahwa kerajaan Holing berada atau terletak di Pulau Jawa, Khusunya Jawa Tengah.
B). J.L. Moens
J.L. Moens menyatakan letak Kerajaan Holing dapat ditinjau dari segi perekonomian, yaitu pelayaran dan perdangan. Menurutnya pula letaknya itu di tepi Selat Malaka (Semenanjung Malaka), ini dikarenakan Selat Malaka merupakan selat yabg sang begitu ramai dalam aktivitas pelayaran perdangan saat itu.
J.L. Moens menyatakan letak Kerajaan Holing dapat ditinjau dari segi perekonomian, yaitu pelayaran dan perdangan. Menurutnya pula letaknya itu di tepi Selat Malaka (Semenanjung Malaka), ini dikarenakan Selat Malaka merupakan selat yabg sang begitu ramai dalam aktivitas pelayaran perdangan saat itu.
Sekian info dari kerajaan-kerajaan tertua yang ada di Indonesia.
Jika ada yang kurang jelas atau ingin menanyakan seputar Kerajaan tertua ini, silahkan komen di bawah dan jangan lupa untuk like fanspage Facebook PeiterLuck ya... untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang menarik.
Jika ada yang kurang jelas atau ingin menanyakan seputar Kerajaan tertua ini, silahkan komen di bawah dan jangan lupa untuk like fanspage Facebook PeiterLuck ya... untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang menarik.
Oh iya...
Follow Instagram admin juga ya @jerico_frans
Follow Instagram admin juga ya @jerico_frans
Follow google+ nya juga
Jerico Frans
Jerico Frans
Semoga bermanfaat.
Terima Kasih ^_^
Terima Kasih ^_^
Posting Komentar